Mengapa
kita harus belajar kepada binatang laba-laba? Menurut saya tidak ada
salahnya kita belajar kepada binatang atau makhluk lainnya. Banyak
makhluk lainnya yang kita bisa belajar dari mereka, seperti semut,
lebah, dan lain-lain.
Yang bisa kita ambil pelajarannya adalah filosofinya karena jika kita pikir … binatang saja bisa kenapa kita tidak bisa.
Berikut ada cerita tentang laba-laba :
Di
suatu sore hari, tampak seorang pemuda tengah berada di sebuah taman
umum. Dari raut wajahnya tampak kesedihan, kekecewaan dan frustasi yang
menggantung disana.
Dia
sebentar berjalan dengan langkah gontai dan kepala tertunduk lesu,
sebentar terduduk dan menghela napas panjang, kegiatan itu diulang
berkali-kali seakan dia tidak tahu apa yang hendak dilakukannya. Saat itu, tiba-tiba pandangan matanya terpaku pada gerakan seekor laba-laba yang sedang membuat sarangnya diantara ranting sebatang pohon tempat dia duduk sambil melamun. Dengan
perasaan iseng dan kesal diambilnya sebatang ranting dan segera sarang
laba-laba itupun menjadi korban kejengkelan dan keisengannya, dirusak
tanpa ampun.
Perhatiannya
teralih sementara untuk mengamati ulah si laba-laba. Dalam hati dia
ingin tahu, kira-kira Apa yang akan dikerjakan laba-laba setelah
sarangnya hancur oleh tangan isengnya? Apakah laba laba akan lari
terbirit-birit atau dia akan membuat kembali sarangnya ditempat lain?
Pertanyaan
itu tidak membutuhkan jawaban untuk waktu yang lama. Karena si
laba-laba kembali ke tempatnya semula, mulai mengulangi kegiatan yang
sama, merayap-merajut-melompat, setiap helai benang dipintalnya dari
awal, semakin lama semakin lebar dan hampir menyelesaikan seluruh
pembuatan sarang barunya.
Setelah menyaksikan usaha si laba-laba yang sibuk bekerja lagi dengan semangat
memperbaiki dan membuat sarang baru, kembali ranting si pemuda beraksi
dengan tujuan menghancurkan sarang tersebut untuk kedua kalinya.
Dengan perasaan puas dan ingin tahu, diamati ulah si laba-laba, apa
gerangan yang akan dikerjakannya setelah pengrusakan sarang kedua
kalinya?
Ternyata
untuk ketiga kalinya, laba-laba mengulangi kegiatannya, kembali
memulai dari awal dengan bersemangat merayap-merajut-melompat dengan
setiap helai benang yang dihasilkan dari tubuhnya, memintal membuat
sarang sedikit demi sedikit.
Melihat
dan mengamati ulah laba-laba, membangun sarang yang telah hancur untuk
ke tigakalinya, saat itulah si pemuda mendadak sontak tersadarkan.
Tidak peduli berapa kali sarang laba-laba dirusak dan dihancurkan,
sebanyak itu pula laba-laba membangun sarangnyakembali. dengan giat
bekerja tanpa mengenal lelah, Semangat binatang kecil sungguh luar
biasa!! Hal itu menimbulkan perasaan malu Si pemuda.
Karena
sesungguhnya, si pemuda berada di taman itu, dengan hati dan perasaan
gundah karena dia baru saja mengalami satu kali kegagalan!
Melihat semangat pantang menyerah laba-laba, dia pun berjanji dalam hati : Aku tidak panta mengeluh dan putus asa
karena telah mengalami satu kali kegagalan. Aku harus bangkit lagi, aku
harus sukses, berjuang dengan lebih giat dan siap memerangi setiap
kegagalan yang menghadang, seperti semangat laba-laba kecil yang
membangun sarangnya kembali dari setiap kehancuran!
Kegagalan
bukan berarti kita harus menyerah apalagi putus asa, kegagalan itu
berarti kita harus introspeksi diri dan berikhtiar lebih keras dari hari
kemarin, selama kita masih memiliki tujuan yang menggairahkan untuk di
capai, tidak pantas kita patah semangat ditengah jalan, karena dalam
kenyataannya , tidak ada sukses sejati yang tercipta tanpa melewati
kegagalan.
Itulah pelajaran yang bisa kita ambil dari laba-laba. Berkali-kali gagal tetap saja semangat membangun kembali. ***
(sumber : motivasi sukses Muliardy Banun)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar