Sering kita mendengar istilah
“Hidup itu pilihan”. Saya katakan, “HIDUP BUKAN PILIHAN” namun “DALAM
HIDUP SELALU ADA PILIHAN”. Karena kita tidak pernah bisa memilih sejarah
kehidupan kita berawal dari mana, lahir dari rahim siapa, dilahirkan di
mana. Namun berikutnya sejarah akan mencatat apa pilihan-pilihan dalam
hidup kita. Memilih menjadi orang biasa ataukan luar biasa. Memilih
menjadi pemenang, ataukan menjadi pecundang. Memilih menjadi penolong
ataukah beban orang lain. Memilih kaya prestasi ataukah miskin prestasi.
Memilih hidup untuk kemuliaan ataukah kenistaan. Memilih jalan menuju
sorga ataukah merintis jalan tol menuju neraka. Itu semua adalah pilihan
SETELAH KITA MENGETAHUI BAHWA KITA HIDUP.
Ketika hidup kita berawal dari kebodohan, kemiskinan dan tidak mengenal Tuhan, maka kita bisa mencari pembenaran dengan cara menyalahkan ORANG TUA. Tapi ketika mengakhiri kehidupan dalam keadaan bodoh, miskin dan awam nilai agama, maka itu adalah mutlak KESALAH-PILIHAN KITA.
Maka ketika kita menghadapi pilihan di setiap detiknya, sejatinya itulah pilihan paling benar dan dipastikan bahwa PILIHAN TERSEBUT AKAN MENJADI SATU LANGKAH MENGUKUHKAN JALAN PRESTASI BESAR KITA. Sebagai insan yang ber-Tauhid, kita juga mengimani bahwa pilihan yang terbaik adalah memiliki kesesuaian dengan standar yang ditetapkan Tuhan, dalam Kitab Suci dan tuntunan Rasul-Nya.
Dengan demikian, pilihan tidak diukur dengan perasaan SUKA – TIDAK SUKA, UNTUNG - RUGI, MUDAH – SUSAH dan sebagainya. Karena jika hanya menggunakan ukuran tersebut, nilai kepuasan (kompensasi) hanya ada di nafsu. Setiap pilihan yang hanya menggunakan standar nafsu, selalu menjadi jalan tol menuju kehinaan. Sejarah telah mencatat, berapa banyak anak bangsa bahkan pemimpin besar dunia bisa “terjun bebas” karena hal yang sepele, yaitu hanya pilihan “suka”. Bukan karena pilihan “Benar”.
Jika kita memilih menanam PADI, kita juga harus berani melihat fakta, bahwa di sekitar padi akan tumbuh ILALANG. Tapi jika kita memilih menanam ILALANG, jangan pernah bermimpi bahwa di sekitar ilalang akan tumbuh PADI. Artinya, memilih YANG BENAR akan ada tantangan dan masalah, tapi ada harapan memetik HASIL DARI KEBENARAN YANG DIPILIH. Sedangkan memilih YANG SALAH—walaupun awalnya mungkin disukai—pada akhirnya berbuah pahit. Tidak ada hikmah yang bisa dipetik dari pilihan yang salah, kecuali DIKETAHUI UNTUK DIHINDARI.
Maka sejatinya kita bisa MENENTUKAN PILIHAN-PILIHAN TERBAIK, karena itulah awal dari upaya mengukuhkan nilai sejarah besar anda. Tidak terlalu penting seberapa besar masalah yang harus dihadapi serta nilai hasil dari pilihan kita. Namun yang pasti bahwa ujung dari pilihan terbaik adalah hasil terbaik pula, apapun keadaannya.
Sebagian orang mengatakan, bahwa tidak berjuang atau tidak melakukan apapun—itu juga termasuk pilihan. Memang benar bahwa hal tersebut termasuk pilihan. Namun pertanyaannya, apa yang bisa dicapai dengan pilihan “tidak berjuang?” Tidak ada! Dan pilihan tersebut juga menjadikan hidup “tidak lagi penting”. Tentu hal ini bukanlah sesuatu yang bijak.
Dua hal penutup catatan ini :
1. Tidak ada masalah besar kecuali berawal dari kumpulan hal-hal kecil yang diabaikan. Sekecil apapun pilihan salah yang disengaja, berpotensi besar menghalangi setiap orang dalam meraih prestasi besar. Sementara hidup ini sangat berharga, sehingga sangat tidak bijak jika dipermainkan.
2. Tidak ada pencapaian besar kecuali tersusun dari pilihan-pilihan kecil yang teratur. Sebuah papan puzzle akan sempurna dari keteraturan pilihan penempatan setiap bagiannya. Demikian pula, perjalanan panjang seribu mil pasti dimulai dari satu langkah kecil. Atau kumpulan tanah, kerikil dan batu yang tersusun hingga membentuk pegunungan. Maka dengan memilih yang benar walaupun nilainya kecil, tanpa disadari akan bertemu pencapaian besar. ***
Ketika hidup kita berawal dari kebodohan, kemiskinan dan tidak mengenal Tuhan, maka kita bisa mencari pembenaran dengan cara menyalahkan ORANG TUA. Tapi ketika mengakhiri kehidupan dalam keadaan bodoh, miskin dan awam nilai agama, maka itu adalah mutlak KESALAH-PILIHAN KITA.
Maka ketika kita menghadapi pilihan di setiap detiknya, sejatinya itulah pilihan paling benar dan dipastikan bahwa PILIHAN TERSEBUT AKAN MENJADI SATU LANGKAH MENGUKUHKAN JALAN PRESTASI BESAR KITA. Sebagai insan yang ber-Tauhid, kita juga mengimani bahwa pilihan yang terbaik adalah memiliki kesesuaian dengan standar yang ditetapkan Tuhan, dalam Kitab Suci dan tuntunan Rasul-Nya.
Dengan demikian, pilihan tidak diukur dengan perasaan SUKA – TIDAK SUKA, UNTUNG - RUGI, MUDAH – SUSAH dan sebagainya. Karena jika hanya menggunakan ukuran tersebut, nilai kepuasan (kompensasi) hanya ada di nafsu. Setiap pilihan yang hanya menggunakan standar nafsu, selalu menjadi jalan tol menuju kehinaan. Sejarah telah mencatat, berapa banyak anak bangsa bahkan pemimpin besar dunia bisa “terjun bebas” karena hal yang sepele, yaitu hanya pilihan “suka”. Bukan karena pilihan “Benar”.
Jika kita memilih menanam PADI, kita juga harus berani melihat fakta, bahwa di sekitar padi akan tumbuh ILALANG. Tapi jika kita memilih menanam ILALANG, jangan pernah bermimpi bahwa di sekitar ilalang akan tumbuh PADI. Artinya, memilih YANG BENAR akan ada tantangan dan masalah, tapi ada harapan memetik HASIL DARI KEBENARAN YANG DIPILIH. Sedangkan memilih YANG SALAH—walaupun awalnya mungkin disukai—pada akhirnya berbuah pahit. Tidak ada hikmah yang bisa dipetik dari pilihan yang salah, kecuali DIKETAHUI UNTUK DIHINDARI.
Maka sejatinya kita bisa MENENTUKAN PILIHAN-PILIHAN TERBAIK, karena itulah awal dari upaya mengukuhkan nilai sejarah besar anda. Tidak terlalu penting seberapa besar masalah yang harus dihadapi serta nilai hasil dari pilihan kita. Namun yang pasti bahwa ujung dari pilihan terbaik adalah hasil terbaik pula, apapun keadaannya.
Sebagian orang mengatakan, bahwa tidak berjuang atau tidak melakukan apapun—itu juga termasuk pilihan. Memang benar bahwa hal tersebut termasuk pilihan. Namun pertanyaannya, apa yang bisa dicapai dengan pilihan “tidak berjuang?” Tidak ada! Dan pilihan tersebut juga menjadikan hidup “tidak lagi penting”. Tentu hal ini bukanlah sesuatu yang bijak.
Dua hal penutup catatan ini :
1. Tidak ada masalah besar kecuali berawal dari kumpulan hal-hal kecil yang diabaikan. Sekecil apapun pilihan salah yang disengaja, berpotensi besar menghalangi setiap orang dalam meraih prestasi besar. Sementara hidup ini sangat berharga, sehingga sangat tidak bijak jika dipermainkan.
2. Tidak ada pencapaian besar kecuali tersusun dari pilihan-pilihan kecil yang teratur. Sebuah papan puzzle akan sempurna dari keteraturan pilihan penempatan setiap bagiannya. Demikian pula, perjalanan panjang seribu mil pasti dimulai dari satu langkah kecil. Atau kumpulan tanah, kerikil dan batu yang tersusun hingga membentuk pegunungan. Maka dengan memilih yang benar walaupun nilainya kecil, tanpa disadari akan bertemu pencapaian besar. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar