MENGENAL DIRI
Yaitu, menilai diri secara obyektif. Susunlah “Daftar Nilai” pribadi, seperti prestasi yang pernah diraih, sifat-sifat positif, potensi diri, keahlian yang dimiliki, kesempatan, fasilitas, faktor pendukung kemajuan diri, dll.
Woow, ternyata kita punya POTENSI DAHSYAT lho! Kita harus SIAP memupuk potensi besar itu agar tetap subur. Temukan pula potensi yang belum dikembangkan. Pelajari kendala yang selama ini menghalangi perkembangan diri kita seperti: pola berpikir yang keliru, motivasi yang lemah, kurangnya disiplin diri, kurang tekun, kurang sabar, tergantung pada orang lain, atau pun sebab-sebab lain.
Ingin lebih mantap lagi? Bikin analisis S-W-O-T (Strengths, Weaknesses, Opportunity and Threats – Kekuatan, Kelemahan, Dukungan, Ancaman) diri kita. Gunakan analisis itu untuk membuat strategi pengembangan diri yang lebih nyata.
JUJUR MENILAI DIRI
Ingat, PD alias Percaya Diri itu sangat penting untuk memompa motivasi dalam bertindak. Tapi PD harus sesuai dengan kenyataan diri. Biasanya nih orang suka bilang GUE BANGET kalau sudah urusan menilai diri sendiri. Padahal untuk bisa mengubah KELEMAHAN atau KEKURANGAN menjadi POTENSI KEKUATAN harus diawali dari MEMAHAMI DENGAN JUJUR keadaan apa yang dimiliki.
HARGAI PRESTASI APAPUN
Hargailah sekecil apapun keberhasilan dan potensi yang kita miliki. Katakan dengan antusias bahwa kita akan meraih yang lebih besar lagi. Jika menemukan yang lebih buruk dari sebelumnya, katakan pada diri bahwa hal itu bukan RINTANGAN, melainkan TANTANGAN proses yang harus dilalui.
Ingat, satu prestasi kecil yang pernah diraih, adalah satu jejak yang membantu kita menemukan jalan yang tepat menuju masa depan.
Thomas A. Edison sang penemu lampu pijar tidak pernah meremehkan proses percobaannya. Ia harus melewati 3.000 kali “kegagalan” dalam percobaan, tapi ia mengatakan pada dirinya bahwa ribuan kegagalan itu adalah proses untuk mencapai SUKSES YANG PASTI. Tercatat dalam sejarah bahwa dia adalah pemegang hak paten terbanyak di dunia mencapai 1.300 dan mewariskan prestasi spektakuler.
“Tugas kita bukan untuk berhasil, Tapi untuk mencoba, Dan di dalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil.” (Mario Teguh)
Ingat, PD alias Percaya Diri itu sangat penting untuk memompa motivasi dalam bertindak. Tapi PD harus sesuai dengan kenyataan diri. Biasanya nih orang suka bilang GUE BANGET kalau sudah urusan menilai diri sendiri. Padahal untuk bisa mengubah KELEMAHAN atau KEKURANGAN menjadi POTENSI KEKUATAN harus diawali dari MEMAHAMI DENGAN JUJUR keadaan apa yang dimiliki.
HARGAI PRESTASI APAPUN
Hargailah sekecil apapun keberhasilan dan potensi yang kita miliki. Katakan dengan antusias bahwa kita akan meraih yang lebih besar lagi. Jika menemukan yang lebih buruk dari sebelumnya, katakan pada diri bahwa hal itu bukan RINTANGAN, melainkan TANTANGAN proses yang harus dilalui.
Ingat, satu prestasi kecil yang pernah diraih, adalah satu jejak yang membantu kita menemukan jalan yang tepat menuju masa depan.
Thomas A. Edison sang penemu lampu pijar tidak pernah meremehkan proses percobaannya. Ia harus melewati 3.000 kali “kegagalan” dalam percobaan, tapi ia mengatakan pada dirinya bahwa ribuan kegagalan itu adalah proses untuk mencapai SUKSES YANG PASTI. Tercatat dalam sejarah bahwa dia adalah pemegang hak paten terbanyak di dunia mencapai 1.300 dan mewariskan prestasi spektakuler.
“Tugas kita bukan untuk berhasil, Tapi untuk mencoba, Dan di dalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil.” (Mario Teguh)
BERFIKIR POSITIF
Pikiran kita adalah LADANG kita. Tanaman yang tumbuh dan dapat dipanen di ladang sesuai dengan usaha kita menanam, memupuk, merawat, dan membasmi hamanya. Menanam bibit yang baik dan perawatan yang tepat akan menhasilkan tanaman subur dan hasil panen yang melimpah.
Pikiran yang diisi dominan dengan hal positif, yaitu dari yang dibaca, didengar, ditonton, komunitas pergaulan, pendidikan, pelatihan dan lain-lain akan membentuk SIKAP – TINDAKAN – KEBIASAAN – KARAKTER – HASIL yang dicapai.
Perangi setiap asumsi, prasangka, atau persepsi negatif yang muncul dalam benak kita. Hal itu sama seperti hama yang merusak tanaman di ladang kita. Kita bisa katakan pada diri sendiri, bahwa saya ada karena saya berbuat.
Ingat, ketika kita memasukan pikiran positif, maka kita akan bertemu berbagai variabel yang mendukung pikiran tersebut. Begitu juga ketika memasukan pikiran negatif maka akan ada berbagai variabel yang mendukung dan membenarkan ke-negatif-an kita.
Hati-hatilah agar masa depan tidak rusak dan terlambat karena keputusan keliru yang dihasilkan oleh pikiran keliru. Jika ada yang tidak disukai, cobalah menuliskannya untuk kemudian di re-view kembali secara rasional.
Yakinlah bahwa walaupun hal yang negatif adalah kenyataan, namun satu hal yang pasti KEADAAN TERSEBUT TIDAK AKAN MENGUBAH PRESTASI KITA ke arah yang lebih baik. Maka lebih baik FOKUS pada hal-hal INPUT POSITIF untuk melahirkan tindakan PROSES POSITIF dan mencapai OUTPUT POSITIF.
CITA-CITA BESAR
Tidak perlu takut memiliki tujuan dan cita-cita pencapaian PRESTASI BESAR. Cita-cita besar membuat motivasi juga besar dan FOKUS PADA TUJUAN.
Sehingga masalah yang dihadapi akan mengecil. Sebaliknya, yang
bercita-cita kecil selalu membesarkan masalah dan FOKUS PADA MASALAHNYA.
PEMENANG
adalah orang yang BERHENTI MENCARI ALASAN yang menghambat perjuangan
meraih impian besarnya. Sedangkan PECUNDANG adalah orang SIBUK MENCARI
ALASAN untuk membenarkan KEGAGALANNYA.
AFIRMASI SETIAP HARI
Jangan takut memajang slogan-slogan optimis. Tempelkan dekat meja belajar :
- Saya pasti bisa!
- Saya sangat giat belajar
- Saya adalah pemenang
- Saya orang berprestasi
- Saya menjadi solusi untuk orang lain
- Saya adalah kebanggaan keluarga
MANFAATKAN SETIAP PELUANG
Ketika
dihadapkan dengan PELUANG, jangan katakan TIDAK BISA. Karena peluang
itulah yang memungkinkan kita MENJADI BISA. Semakin banyak peluang yang
diambil, semakin besar pula kemampuan yang dicapai. Jika kita review
pencapaian prestasi hingga hari ini, kita akan terkesima karena ternyata
BANYAK HAL YANG DICAPAI BERAWAL DARI MEMANFAATKAN PELUANG, walaupun pada awalnya sulit.
Jika
kita hanya selalu melakukan apa yang telah kita kuasai, lalu kapan kita
mengetahui hal baru? Melakukan hal yang belum kita ketahui tetapi kita
yakini sesuatu itu benar, itulah pintu menuju Pengetahuan Baru.
Perbedaan PEMENANG dengan PECUNDANG dalam menyikapi PELUANG adalah :
PEMENANG mengatakan : “Hal ini SULIT tetapi MUNGKIN UNTUK DICAPAI”.
PECUNDANG mengatakan : “Hal ini MUNGKIN UNTUK DICAPAI tetapi SULIT”.
JANGAN HANYA MENUNGGU
- Tidak semua PELUANG hadir dan sesuai dengan keinginan kita. Tapi SEGERALAH MENGAMBIL TINDAKAN, jangan menunggu hingga keadaan sama seperti keinginan.
- Orang terlambat bukan yang melakukan tindakan paling akhir, melainkan orang yang MELEWATKAN PELUANG pada saat ia SEHARUSNYA MENERIMANYA.
- Orang yang SELALU MENUNGGU, menunjukkan dirinya DIATUR OLEH KEADAAN, bukan MERDEKA MENGATUR KEADAAN.
- PROSES BELAJAR terjadi ketika mulai mengambil tindakan, bukan pada saat menunggu segala sesuatu terjadi sesuai keinginan.
Colombus
bertekad menjadi orang “berprestasi besar” yang berhasil mengelilingi
dunia dengan kapalnya, tapi sejarah mencatat prestasi besarnya justeru
menjadi PENEMU BENUA AMERIKA.
HIDUP BUKAN PILIHAN, Tapi DALAM HIDUP ADA PILIHAN
Kita
bisa saja menyalahkan keadaan yang menjadi penyebab kurangnya motivasi
dan prestasi. Tapi ternyata, KITALAH PEMILIK KERAJAAN BESAR YANG
BERKUASA MENENTUKAN VISI KITA SEKARANG DAN KE DEPAN. BUKAN ORANG LAIN…!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar